MARDHATILLAH Care – 56
MARDHATILLAH Care – 56
Tangerang Selatan, 7 Januari 2025
HIKMAH DARI SAKIT
“Sehat itu adalah
bila semua sel dalam tubuh manusia
dapat makan” ( Konsep Karnus
). Ini adalah salah satu definisi
sehat menurut Karnus. Kalau begitu bagaimana
dengan sakit ? Apakah sakit itu ? Sakit adalah lawan dari sehat. Sakit adalah persepsi
seseorang ketika merasa kesehatannya terganggu. Sementara itu, sehat merupakan
Indonesianisasi dari bahasa Arab “ash- shihhah” yang berarti sembuh,
sehat, selamat dari cela, nyata, benar,
dan sesuai dengan kenyataan.
Saat tim terapi Mardhatillah menjenguk seorang ustad yang sakit terdiagnose cancer : badannya
kurus, terutama pada kaki, sementara kepala
justru agak bengkak
memar, di sekitar
wajah, sehingga tampak lebam. Meski demikian masih bisa diajak bicara. Ada hal menarik yang dapat diambil dari percakapan dengan para penjenguk. “Saya ini menjadi ustad sering menasehati para jamaah terutama
jamaah yang sakit. Bukan
hanya mendoakan, namun memberi arahan-
arahan, nasehat-nasehat supaya ini dan itu. Jangan ini dan itu, makan ini dan itu dan sebagainya. Kini Allah takdirkan saya terkulai
tidak bisa bangkit dari tempat
tidur, tak ada tenaga sama sekali,
badan pun mulai mengecil
seperti ada yang memakan daging
saya. Atau jangan-jangan ada diantara jamaah yang sakit
diaminkan
doanya gegara
ia
bergumam
„menasehati mah gampang, karena ngga ngalami sakit,.
Ya Allah”.
Kemudian tim terapi dari Mardhatillah Care di antara jamaah yang hadir menjenguk
ustad yang lagi terkapar
pun memberi kesejukan hypnotherapy : “Ustad, sesungguhnya Allah tidak saja sedang menaikkan
derajat keimanan
ustad, namun Allah sedang memberi
ilmu yang sangat mendalam, yaitu ilmu rasa. Yaitu bagaimana rasanya sakit dalam kondisi sadar, sehingga memahami betul hakekat sakit. Dalam hadist
umum yang sering didengar adalah bila orang sakit akan malaikat
cabut 3 perkara
: wajah ceria, napsu makan dan dosa-dosanya. Dan nanti suatu
ketika saat sembuh malaikat
kembalikan wajah
cerianya, napsu makannya, namun saat dosanya mau dikembalikan Allah larang. Itulah sifat Rahman
RahimNya. Saat ini, ilmu yang sedang
Allah turunkan langsung adalah „merasakan sakit di kedalaman‟
, sehingga apabila
kita bertemu dengan orang lain yang sakit, kondisi kebatinan kitalah yang pertama kali bicara. Pada umumnya orang sering mendahulukan lahir daripada batin, sehingga
semua nasehat berupa kata-kata lahiriah
yang diberikan kepada siapapun yang sakit terasa kering tidak memancarkan cahaya
rasa, maka lebih terasa sebagai
empati semata dan bukan
suara ruhani”.
Kemudian setelah beberapa
lama, tim terapi
memimpin doa bersama sebelum
pamit pulang sembari
menyebar brosur dan kartu nama.
Dalam perjalanan pulang
dari menjenguk yang sakit menuju kantor Mardhatillah, tim terapi makin meneguhkan bahwa
di setiap mengawali
terapi selalu didahului
dengan “mendengarkan keluhan pasien dan bicara dari hati ke hati. Memahami sakit yang di rasakan,
lalu menyemangati dan memberi
asupan kegembiraan” . Langkah ini sudah menjadi “standard operasional procedur” bagi tim terapi dalam menjalankan terapinya. Hubungan emosional yang dibangun antara tim terapi dengan pasien yang akan diterapi
merupakan bagian dari pengobatan itu sendiri, yang pada gilirannya nanti akan mempercepat penyembuhan. ( Red
– MD )
Comments
Post a Comment